Pandemi Covid 19 Beri Tantangan dan Peluang dalam Penyelenggaraan Program JKN

Pandemi Covid 19 Beri Tantangan dan Peluang dalam Penyelenggaraan Program JKN

Asih Eka Putri selaku Anggota DJSN dari unsur Tokoh dan/ atau Ahli mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap penurunan kunjungan peserta ke fasilitas kesehatan (faskes) baik pada FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) maupun FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan). 

Berdasarkan data dari Sismonev DJSN, dapat diketahui bahwa data utilisasi FKTP dalam tiga tahun terakhir menurun. Data utilisasi FKTP pada tahun 2019 sebanyak 337,69 juta kasus menurun menjadi 193,03 juta kasus pada Agustus 2021. Begitu juga dengan data utilisasi FKRTL yang awalnya 84,75 juta kasus pada tahun 2019 menurun menjadi 44,27 kasus pada Agustus 2021.

Asih juga melanjutkan bahwa dampak pandemi lainnya terhadap program JKN adalah terjadinya peningkatan kepesertaan tidak aktif pada Peserta Penerima Upah (PPU) swasta dan Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU). 

“Penurunan terjadi pada PPU swasta aktif yang sebelumnya 31,40 juta menjadi 30,29 juta. Penurunan juga terjadi pada jumlah peserta aktif PBPU yang awalnya sebanyak 16,9 juta menjadi 14,08 juta pada Agustus 2021. Begitu juga dengan peserta PBPU tidak aktif yang naik dari 13,46 juta menjadi 17,02 juta,” jelas Asih pada diskusi yang digelar oleh Novartis pada Selasa (9/11).

Pandemi Covid 19 turut berdampak pada penurunan manfaat layanan di masa pandemi. Namun hal ini perlu diantisipasi karena data Sismonev DJSN mengenai perkembangan pendapatan iuran dan biaya manfaat DJS menujukkan konsumsi layanan program JKN kembali rebound (meningkat).
“Penurunan manfaat layanan di masa pandemi akan berdampak pada membaiknya kondisi keuangan Dana Jaminan Sosial (DJS). Namun, kesehatan keuangan DJS tetap perlu dijaga karena terjadi rebound pemanfaatan layanan kesehatan,” tutur Asih.